syamiel's band

letak banner saya kat blog kamu,ok!!

masukkan banner blog saya kat blog awak semua ya..

sambungan cerpen selamanya - bahgian 2

memandangku, memanggil namaku dan aku tak diperbolehkan memanggilnya ayah aku seperti segumpal daging hidup yang menjijikan lagi pula aku hanya anak perempuan! Seberapa penting sih anak perempuan!!”

“Nia!!” bentaknya
“Betapa egoisnya lelaki itu, ketika tubuhnya masih berjaya, dia sesuka hati memperlakukan anak isterinya seperti binatang setelah sekarat huh!!
“Sudahlah Nia, kau jangan membayangkan ayahmu setegar dulu, dia ….!

“Bukan tegar tapi tega!!” potongku
“Nia…dengan, dia terbaring lemah, tolonglah!!”
“Tolong, dulu saat aku meminta tolong berharap diakui sebagai anak dimana dia? Saat dia menikahi wanita jalang itu…..Maaf! Lalu saat ibu meminta agar ayah tak melupakannya tapi dia!!! Bahkan saat ibu meninggal, kami hanya berharap ayah menjenguk tapi mana!!! Nyatanya dia sedang bersenang-senang!! Sudahlah anggap saja aku sudah mati! Aku tidak akan mau dan tidak akan pernah kembali ke sana, camkan itu!!!.

“KANIA…..apakah hatimu sudah mati dan membatu?”  apa yang kau pelajari di negara ini sehingga kau jadi seperti ini?”
“Aku sudah mati, saat ibu pergi aku sudah sekarat dan saat aku tahu kenyataan pahit tentang dirimu aku sudah mati!”

Suasana berubah jadi hening dalam sekejap begitu beku aku tak kuasa lagi, semua terlalu perih aku berlari menghambur meninggalklannya tanpa pamit. Terserahlah luka yang ayah buat sudah membuatku begini!!

***

Jakarta tak berubah matahari semakin berjaya, setelah beberapa jam perjalanan akhirnya aku tiba di bandara Soekarno-Hatta kutarik nafas panjang dan perlahan kuhembuskann. Demi ibu yang datang di malam itu saat ku tinggalkan Dion di taman. Ibu yang datang ditiap mimpiku menginginkan aku pulang.
Ku stop taksi bandara, jantungku berdebar-debar perasaanku tak menentu. Perasaanku semakin tak enak, taksi yang kutumpangi melaju begitu kencang dan tiba-tiba saja taksi itu oleng ke kanan dan ke kiri lalu aku berteriak dan menutup mataku hanya suara keras tabrakan yang kudengar setelah itu semuanya terasa gelap dan sunyi
***

Kukerjapkan mataku lalu kuangkat tanganku menghalangi silau sinar entah apa itu. Tersadar aku telah berada di sebuah tempat, begitu asing tampak yang belum pernah aku lihat di kota manapun.

“Kania….”
Suara itu….aku sangat mengenalnya
“Ibu….”
Aku melihatnya begitu berbeda dari keadaan dulu ia terlihat segar, cantik dan sangat sehat
“Ibu…..aku…. begitu merindukanmu ibu, kau terlihat sangat baik, apa ibu bahagia?”
“Iya sayang, belum saatnya kau di sini kau harus kembali”
“Ibu….ibu Kania gak mau! Kania pengen sama ibu! Kania capek bu!”
“Iya sayang tapi nanti, kau harus kembali dan menyelesaikan masalahmu dulu!”

“A….yah!!”
“Iya…..maafkanlah dan bantu dia setelah itu kau bisa tinggal di sini selamanya bersama ibu!”

“Ibu …..”
Lalu setelah itu semuanya jadi menyilaukan dan gelap

No comments:

Post a Comment

Followers